Efek defisiensi selenium terhadap kekebalan tubuh

Efek defisiensi selenium terhadap kekebalan tubuh
0 0
Read Time:1 Minute, 55 Second

Dalam jumlah kecil, selenium berperan sebagai antioksidan, membantu produksi enzim tertentu, dan mendukung fungsi tiroid. Salah satu dampak paling signifikan dari kekurangan selenium adalah menurunnya fungsi sistem imun. Berikut dalam artikel ini akan membahas tentang Efek defisiensi selenium terhadap kekebalan tubuh.

Peran Selenium dalam Sistem Kekebalan Tubuh

Salah satu contohnya adalah glutathione peroxidase, enzim yang sangat penting dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Selain itu, selenium juga memiliki efek regulatif terhadap respon imun. Ia membantu dalam aktivasi dan proliferasi limfosit T, yaitu sel darah putih yang bertugas mengenali dan menghancurkan patogen asing seperti virus atau bakteri. Selenium juga berperan dalam meningkatkan produksi antibodi.

Dampak Defisiensi Selenium

Ketika kadar selenium dalam tubuh terlalu rendah, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, terutama yang berkaitan dengan fungsi kekebalan:

  1. Respons Imun Menurun: Penurunan jumlah dan efektivitas sel imun membuat tubuh sulit melawan infeksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa defisiensi selenium bisa memperparah infeksi virus seperti influenza dan hepatitis.

  2. Lambatnya Penyembuhan Luka: Selenium berkontribusi dalam regenerasi sel. Kekurangannya membuat proses penyembuhan luka menjadi lebih lama karena aktivitas sel imun tidak optimal.

Sumber Selenium dan Kebutuhan Harian

Tubuh manusia tidak bisa memproduksi selenium sendiri, sehingga asupannya harus didapatkan dari makanan. Beberapa sumber selenium yang baik antara lain:

  • Kacang brazil (salah satu sumber tertinggi)

  • Ikan laut (tuna, sarden, salmon)

  • Daging sapi dan ayam

  • Telur

  • Biji-bijian utuh

Kebutuhan harian selenium untuk orang dewasa sekitar 55 mikrogram per hari. Namun, asupan berlebih juga tidak disarankan karena bisa menyebabkan toksisitas, dengan gejala seperti mual, gangguan saraf, dan rambut rontok.

Siapa yang Rentan Mengalami Defisiensi?

Beberapa kelompok berisiko mengalami kekurangan selenium, seperti:

  • Orang yang tinggal di daerah dengan tanah miskin selenium

  • Orang dengan penyakit pencernaan kronis (misalnya penyakit Crohn)

  • Pasien yang menjalani dialisis

  • Vegan yang tidak mengonsumsi makanan sumber selenium hewani

Untuk kelompok ini, pemantauan kadar selenium atau konsumsi suplemen mungkin dibutuhkan, tentu dengan pengawasan medis.

Kesimpulan

Defisiensi selenium adalah kondisi yang sering tidak disadari, namun dapat berdampak besar terhadap kekebalan tubuh. Fungsi imun yang melemah akibat kekurangan mineral ini membuat tubuh lebih mudah terserang infeksi dan memperlambat proses penyembuhan. Mengingat selenium hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, memastikan asupan yang cukup dari makanan sehari-hari merupakan langkah sederhana namun efektif untuk menjaga daya tahan tubuh tetap optimal. Konsumsi beragam makanan alami dan seimbang tetap menjadi kunci dalam mendukung sistem imun secara menyeluruh.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %